Jumat, 28 November 2014

Krisis Ekologi

KRISIS EKOLOGI
        Ekologi merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari tentang lingkungan. Ekologi sangat penting untuk mempelajari interaksi mahluk hidup dengan lingkungan atau habitatnya. Ekologi berasal dari bahasa Yunani. Secara harfiah ekologi terdiri atas dua kata, yaitu eikos yang berarti lingkungan dan logos yang berarti ilmu.

          Ekologi sebenarnya merupakan  cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut;
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
           Ada beberapa istilah yang berkaitan ekoogi yang tidak bisa lepas dari wacana lingkungan, yaitu:
- Species : kelompok organisme yang sejenis.
- Populasi : kumpulan mahluk hidup yang terdiri dari satu species yang menempati sebuah ekosistem yang sama pada waktu tertentu.
- Komunitas : beberapa populasi semua macam species yang menduduki suatu habitat
- Ekosistem : komunitas beserta lingkungan biotik dan abiotik / tempat di mana mahluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya.
- Habitat : tempat hidup suatu organisme di alam.
        Elemen-elemen ekologi tersebut, dalam dasawarsa terakhir ini, membutuhkan perhatian agar tidak mengalami krisis ekologi. Salah satu isu global yang berkembang dalam tiga dasawarsa terttakhir adalah masalah krisis ekologi (lingkungan). Ketertarikan dunia internasional terhadap masalah ini muncul akibat kenyamanan manusia di muka bumi mulai terganggu akibat adanya kerusakan lingkungan, yang ditandai dengan adanya perubahan iklim dan penurunan kulalitas lingkungan. Kerusakan lingkungan ini, menurut pengamatan sejumlah pakar lingkungan sudah berada pada ambang yang sangat mencemaskan.

Kita tidak bisa lagi memisahkan kepedulian nasib akhir kita sendiri dari nasib akhir seluruh alam semesta. Lihatlah akhir-akhir ini akibat kita tidak memperdulikan ekologi, maka yang terjadi adalah kemarahan kosmos dalam bentuk semakin besarnya “lubang ozone”, semakin meluasnya pemanasan global, meningkatnya laju deforestasi dan isu hayati. Di negara kita banjir, gunung meletus, tsunami dan sebagainya menghantam kehidupan kita, seolah-olah kita hidup dengan bencana. Dalam realitas krisis ekologis ini maka pertanyaan yang perlu dikedepankan adalah peranan-peranan apakah yang dimainkan dan agama (Tuhan) dalam bentguk sikap-sikap (moreealitas) terhadap lingkungan?

PERMASALAHAN
Kesadaran dan keprihatinan akan adanya krisis lingkungan hidup yang diakibatkan oleh ulah manusia, sebenarnya sudah kita rasakan pada kurun waktu tiga puluh tahun terakhir. Banyak kajian yang mencoba menimbang ulang konsep-konsep pembangunan yang telah dilaksanakan seperti beberapa ahli ekonomi mengkaji dampak pertumbuhan ekonomi atas lingkungan. Kajian lain adalah Lynn (1967) yang menerbitkan artikel dalam majalah science yang berjudul” Akar Historis dari Krisis Ekologi yang Menimpa Kita”, yang menjelaskan sumber masalah lingkungan adalah kekristenan barat, sains dan teknologi. The Limit To Growth yang disusun oleh Massachusetts Institute of Technology merupakan kajian yang menjelaskan bahwa ada faktor-faktor seperti jumlah penduduk, pola konsumsi manusia, polusi merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya krisis ekologi.
 CARA MENGATASI
teknologi dapat berperan mengatasi permasalahan ekologi salah satunya adalah bidang ilmu pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, dimana bidang ilmu ini harus dapat menjembati antara lingkungan sebagai sumber daya alam untuk keberlangsungan kehidupan manusia dengan konservasi lingkungan. Oleh karena itu bidang ilmu pengelolaan lingkungan sangat berperan untuk mengelola lingkungan salah satunya dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan konsep ini diharapkan proses pembangunan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia tetap berlangsung tanpa mengurangi kualitas lingkungan hidup.
Solusi Penyelesaian Krisis Ekologi
           Krisis ekologi secara global pada umumnya diakibatkan oleh aktivitas industri dari negara-negara yang sedang berkembang, termasuk indonesia. Kondisi ini dapat dipahami, karena semenjak berakhirnya perang dunia ke II negara-negara tersebut baru bebas dari kolonialisme sehingga dengan kondisi sumber daya manusia yang terbatas, eksploitasi lingkungan secara besar-besaran merupakan salah satu alternatif pilihan.
         Dengan adanya beberapa bencana di permukaan bumi, manusia mulai merasa perlu untuk besikap ramah terhadap lingkungan. Sikap tersebut diantaranya ditunjukkan dengan adanya usaha terencana dalam mengelola lingkungann mengingat lingkungan memiliki keterbatasan dalam pengelolaannya. Sumber daya hutan, sumber daya lahan, sumber daya manusia dan sumber daya air, masing-masing merupakan satu kesatuan ekosistem yang memiliki sumber daya alam yang semestinya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Atau juga dapat ditunjukan dengan memperlakukan lingkungan dengan penuh tanggung jawab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar